selamat datang di website resmi lpp rri pontianak, kalimantan barat          ¤          Simak Siaran kami Programa 1 dengan Frekuensi 104,2 Mhz dan Programa 2 di Frekuensi 101,8 Mhz          ¤          

LANDASAN PACU BANDARA SUPADIO DIPERTEBAL 10 CM

PT. Angkasa Pura II Pontianak akan menambah ketebalan landasan pacu (runway) pesawat di bandara Supadio, untuk memperkuat kemampuan menerima pendaratan pesawat berbadan besar, seperti Boeing 737-800 dan 737-900, serta Airbus A320.

Penambahan ketebalan mencapai 10 cm di sepanjang landasan untuk menambah kemampuan hingga mencapai 49 PCN (Pavement Classificatuion Number), dari yang saat ini baru sekitar 3 PCN.    

Pengerjaan pengaspalan landasan pacu akan dimulai awal bulan Maret dan ditargetkan rampung bulan Nopember mendatang," ujar GM PT. Angkasa Pura II Pontianak, Chandra Dipta Wiradi Senin (25/2/13) siang.

Ia mengakui, saat ini peningkatan landasan pacu hanya dapat dilakukan dari sisi permukaan (surface), karena jika di bagian pondasi harus membongkar semuanya atau menghentikan operasional bandara dan hal itu jelas tidak mungkin.
 
Menurut Chandra, selain ketebalannya, landasan pacu bandara Supadio sebenarnya tidak ada masalah dari segi panjang dan lebar yakni sekitar 2.250 m dan 30 m. "Bahkan, masih layak didarati pesawat jenis Boeing 737-800 serta Airbus A320, hanya saja beban pesawat harus dikurangi atau sekitar 80 persen dari beban maksimal," terangnya.

Chandra menyatakan, landasan pacu bandara Supadio sebenarnya dibangun oleh Jepang dengan panjang sekitar 800 m, yang berada tepat di depan terminal penumpang saat ini. Dibanding bandara Sultan Thaha Jambi sepanjang 2.220 m dan lebar 30 m, bandara Supadio sebenarnya lebih panjang.

"Namun bandara Sultan Thaha dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-900 karena mencapai 60 PCN," jelasnya. Begitupula bandara Husin Sastranegara Bandung, dengan panjang 2.220 m, dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-800 karena kemampuan landasan sekitar 53 PCN.

Terkait pembangunan runway baru, Chandra mengatakan akan dimulai akhir tahun ini, sehingga sangat membutuhkan dukungan masyarakat. Pasalnya pengerjan dilakukan secara simultan mulai tahun 2013 – 2016 yang tentunya berdampak terhadap menurunnya aspek pelayanan.

"Sedangkan, nilai investasi mencapai 1,6 trilyun yang kesemuanya berasal dari pihak Angkasa Pura II," pungkasnya. (Boyke Sinurat)           

Berita Terkait

2 Komentar

Obat Tradisional Radang Ginjal | 26 Februari 2013 - 07:57:50 WIB
makasih infonya
Obat herbal asam urat | 15 April 2013 - 07:29:59 WIB
wow...nilai investasi mencapai 1,6T

Isi Komentar