Surat Perintah Sebelas Maret atau yang populer disebut Supersemar hingga kini masih menjadi kontroversi. Sebagian kalangan bahkan meragukan kebenaran Supersemar, karena tidak pernah ditemukan naskah aslinya.

“Dari 3 naskah Supersemar yang tersimpan di Kantor Arsip Nasional, 1 versi Puspen TNI AD dan 2 lembar versi Setneg, ternyata tidak ada satu pun yang asli alias palsu, “ ujar Kepala Arsip Nasional RI (ANRI), Asichin, dalam Rapat Koordinasi Perpustakaan & Kearsipan Tingkat Provinsi Kalbar 2012 di Hotel Gajah Mada Selasa (04/12/12).

Diakuinya satu naskah diantaranya sempat dikira asli, namun hasil tes Bareskrim Polri membuktikan kepalsuan naskah tersebut.

“Berdasarkan hasil penelitian, tandatangan di ketiga naskah bukan asli tandatangan Presiden Soekarno, melainkan copy atau penggandaan, “terangnya.

Kendati demikian, Asichin meyakini bahwa Supersemar tersebut memang ada, sebab Kantor Arsip Nasional menyimpan bukti berbentuk visual pidato Bung Karno tangal 17 Agustus 1966 mengenai penjelasan Soekarno tentang Surat Perintah, tetapi yang isinya bukan penyerahan kekuasaan.

Ia menambahkan, belajar dari pengalaman tersebut, maka Arsip Nasional kini terus memburu semua arsip, terkait lengsernya Soeharto 1 Mei 1998 silam.

“Hal ini agar generasi kedepan mengetahui peristiwa yang sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan silang sengketa mengenai suatu kejadian masa lalu, seperti yang terjadi pada Supersemar, “jelasnya.

Sebagian diantaranya telah ditemukan dan tersimpan dengan baik di Kantor Arsip Nasional, namun sebagian masih terus dicari. Terkait dokumen tertua yang tersimpan di Kantor Arsip Nasional, Asichin menyebutkan berasal dari tahun 1602.

Lebih lanjut Asichin, mengatakan, ANRI memiliki fungsi yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena melalui arsip yang tersimpan dapat tergambar perjalanan bangsa dari masa ke masa.

“Bahkan, ANRI ibarat 2 sisi mata uang yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi, ANRI sebagai Guiden The Past memainkan fungsi vital sebagai bukti memori kolektif bangsa. Di sisi lain, sebagai pedoman untuk memprogramkan berbagai kebijakan pembangunan di masa mendatang, “pungkasnya. (Boyke Sinurat)

Berita Terkait

RAKOR PERPUSTAKAAN BAHAS MASALAH PERPUSTAKAAN

PLN tambah daya listrik di perbatasan

Kapolda Kalbar Fokuskan Pengamanan Perbatasan

Belajar Memperoleh Kota Layak Anak Ke Kota Pontianak

Aparat Turun Tangan Amankan SPBU Dari Premanisme

LIVE Streaming

PROGRAMA 1

PROGRAMA 2

on FACEBOOK

Berita Populer

Komentar Terbaru

Agenda