Anggota VI BPK RI Rizal Djalil mengatakan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah untuk membantu masyarakat di level akar rumput, merupakan program yang konstitusional. Sesuatu yang telah diatur dengan regulasi yang ada dan merupakan kegiatan yang sah.

“Namun, seringkali bansos menimbulkan masalah, bahkan menyeret pemberi maupun penerima bansos ke meja pengadilan,” papar Djalil dalam sidang paripurna di DPRD Kalbar, Kamis (5/7/2013).

“Menurutnya, persoalan ini justru ada pada ketentuan tentang bansos yang terlalu rumit, mulai dari pencairan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban yang panjang dan bertele-tele. Bahkan, meminta pertanggung-jawaban hingga ke masyarakat paling bawah.

“Hal itu sudah pasti menimbulkan masalah, karena umumnya pemikiran masyarakat relatif sederhana dan tidak begitu paham tentang pertanggung-jawaban. Yang terpenting bagi mereka adalah menerima bansos,” ungkap Djalil.

Oleh karena itu, Djalil menyarankan agar regulasi atau aturan yang terkait dengan pengelolaan bansos dapat disederhanakan. Karena administrasi pertanggungjawaban bansos yang terlalu rumit, bukan hanya menyulitkan masyarakat penerima, tetapi juga merepotkan para pejabat sebagai penanggung-jawab pemberi bansos.

Djalil juga menyarankan gubernur Kalimantan Barat ketika mengikuti rapat di tingkat Kementrian dapat mengemukakan hal ini, agar peraturan tentang bansos dapat ditinjau ulang. Sebab, penyaluran tentang bansos di dalam laporan keuangan pemerintah daerah seringkali menjadi temuan BPK, lantaran tidak sesuai aturan.

“Dalam hal ini, auditor BPK tidak dapat dipersalahkan karena hanya melihat regulasi yang ada. Justru auditor BPK yang akan dipersalahkan, jika mengabaikan aturan tersebut,” tegas Djalil. (Boyke Sinurat)

Berita Terkait

Sinergikan Gawai Dengan Program Pemerintah

Festival Cap Go Meh Singkawang diusulkan jadi Wonder Of The World

LKPD Melawi Masih Disclaimer Opinion

BPK Selesai Hitung Kerugian Negara dalam Kasus Bansos KONI Kalbar

BPK Minta Pemprov Kalbar Tetap Benahi Aset

LIVE Streaming

PROGRAMA 1

PROGRAMA 2

on FACEBOOK

Berita Populer

Komentar Terbaru

Agenda