Buruh tuntut Pemerintah perhatikan nasib mereka
Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menggelar aksi demo di gedung DPRD Kalbar, Rabu (1/5). Selain mengusung spanduk mereka juga melakukan orasi untuk menyuarakan sejumlah persoalan terkait perburuhan, antara lain tuntutan upah yang layak dan penolakan sistem out sourching.
“Kita juga menuntut Pemerintah mengusir tenaga kerja asing yang memalsukan ijin serta penghapusan kriminalisasi terhadap buruh pada sengketa perburuhan,” tegas koordinator aksi KSBSI, Butje Hukunala.
Selain itu, ia juga mengecam kebijakan Pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM dan TDL yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat.
Sementara itu, wakil dari Front Perjuangan Rakyat menilai sikap SBY yang tidak pernah berada di Jakarta saat terjadi demo buruh, menunjukkan pemerintahannya memang tidak pernah peduli terhadap nasib kaum buruh.
“Begitu pula para wakil rakyat baik di Senayan maupun di daerah, hanya melihat masyarakat menjelang Pemilu, sesudah terpilih lupa dengan semua yang dijanjikan,” ucapnya berapi - api.
Tuntutan para buruh kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua DPRD Kalbar, Nicodemus R. Toun yang menerima kedatangan para demonstran. Terkait hal ini, Idris Sitepu yang juga dari KSBSI merasa pesimis jika tuntutan para buruh dapat diperjuangkan oleh lembaga legislatif.
“Sebab, berkaca dari pengalaman tahun lalu, aspirasi para buruh yang disampaikan ke DPRD Kalbar berakhir tanpa kejelasan. Kondisi serupa kemungkinan akan sama. Kendati demikian kami tetap akan berjuang sampai semua tuntutan terpenuhi,” terang Idris.
Menanggapi tuntutan para buruh, Wakil Ketua DPRD Kalbar, Nicodemus R. Toun, berjanji untuk memperjuangkan aspirasi para buruh, terutama menyangkut upah minimum.
“Kita akan usulkan pada Pemerintah propinsi dan Dewan Pengupahan agar kedepan melakukan analisa yang mendalam mengenai upah minimum. Apakah sudah layak atau belum,” terang Nico yang juga legislator fraksi Demokrat.
Usai menyampaikan aspirasi para buruh kemudian meninggalkan gedung DPRD Kalbar dengan tertib. Sementara untuk menjaga keamanan, puluhan aparat kepolisian telah disiagakan selama berlangsungnya aksi demo. (Boyke Sinurat)
Belum Ada Komentar