selamat datang di website resmi lpp rri pontianak, kalimantan barat          ¤          Simak Siaran kami Programa 1 dengan Frekuensi 104,2 Mhz dan Programa 2 di Frekuensi 101,8 Mhz          ¤          

Bandara Supadio Terkesan Dianak Tirikan

Kondisi bandara Supadio Pontianak yang kalah dibandingkan 3 bandara lain di regional Kalimantan, menjadi keprihatinan serius kalangan DPRD Kalbar. Terutama menyangkut landasan pacu (runway) pesawat, karena panjang bandara bertaraf internasional ini baru 2.250 meter.

Padahal, bandara lain telah di atas 2.500 meter. Bahkan, bandara Sepinggan Balikpapan saat ini tengah menuju perpanjangan hingga 3.000 meter.

“Terkesan adanya perbedaan perlakuan dari pihak PT. Angkasa Pura II dalam membangun Bandara Supadio, karena tidak sama dibanding bandara lainnya, ujar anggota Komisi C DPRD, Andry Hudaya Wijaya, dalam Rapat Kerja dengan Dishubkominfo Kalbar, PT. Angkasa Pura II beserta sejumlah maskapai penerbangan di DPRD Kalbar Selasa (06/11/12).

Meskipun dengan panjang runway seperti sekarang masih dalam kategori layak, namun menurut legislator fraksi Golkar ini, Bandara perlu diperpanjang lagi agar lebih ideal bagi pesawat berbadan besar, sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi para penumpang.

Sementara, GM PT. Angkasa Pura II, Abioso mengakui ukuran panjang Bandara Supadio 2.250 meter adalah terpendek dari beberapa bandara di Pulau Kalimantan.

“Namun dari segi kelayakan, Bandara Supadio sangat layak buat take off dan landing bagi beberapa maskapai, khususnya pesawat dengan tipe klasik. Terkecuali, pesawat tipe wide body (berbadan lebar) memang tidak layak mendarat di Supadio, “ terang Abioso.

Abioso menambahkan, akhir Nopember ini pihaknya memulai program pengerasan (pengaspalan) landasan pacu, sehingga pesawat nero body jenis AR atau NG seri 737-800 dapat mendarat.

“Disamping itu, Angkasa Pura II juga merencanakan pembangunan runway baru, sepanjang 3.000 m dan lebar 45 m. Bahkan, saat ini Rencana Kerja Anggaran (RKA) sertab rencana desain tengah disusun. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1,1 triliun, yang kesemuanya berasal dari kas dana Angkasa Pura II, “ tambahnya.

Ketika dimintai penjelasannya terkait tergelincirnya sejumlah pesawat dalam beberapa bulan terakhir, Abioso mengatakan, bahwa KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) hanya memberikan penjelasan terbatas ke pihak berkompeten.

“Sama seperti yang telah disampaikan kepada seluruh maskapai penerbangan, KNKT menilai panjang dan lebar landasan pacu supadio masih sangat layak, “ tandasnya. (Boy Sinu)

Berita Terkait

Belum Ada Komentar

Isi Komentar